Senin 09 Feb 2015 21:18 WIB

Suporter Tewas, Sepak Bola Mesir Dihentikan

Keluarga korban meninggal dalam insiden sepak bola di Kairo berkumpul saat pemakaman pada Senin (9/2).
Foto: REUTERS/Al Youm Al Saabi
Keluarga korban meninggal dalam insiden sepak bola di Kairo berkumpul saat pemakaman pada Senin (9/2).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO--Semua kegiatan sepak bola di Mesir ditunda tanpa batas waktu pada hari Senin (9/2) setelah setidaknya 19 orang tewas. Menyusul bentrokan antara suporter klub Zamalek dan polisi di luar stadion di Kairo pada Ahad (8/2).

Seorang juru bicara Kementerian Kesehatan kepada Reuters melalui telepon mengatakan jumlah korban tewas 19 orang. Namun kantor jaksa penuntut umum mengatakan ada 22 korban jiwa. Adapun kelompok pendukung Zamalek Ultras Ksatria Putih, menyebutkan dalam laman Facebook mereka bahwa ada "28 martir" sampai sekarang".

Apapun penghitungan yang tepat, tidak akan ada sepak bola di semua level kompetisi di Mesir atau di tingkat kecil menyusul pecahnya kekerasan terbaru sepak bola di negara ini.

Kematian terjadi ketika fan kacau balau berdesak-desakan setelah polisi menembakkan gas air mata. Pada pendukung Zamalek ini berusaha untuk masuk ke stadion untuk pertandingan melawan rival sekotanya ENPPI. Permainan tetap berjalan dan berakhir imbang 1-1.

"Asosiasi Sepak Bola Mesir telah memutuskan untuk menghentikan semua kegiatan sepak bola di semua tingkatan liga untuk berkabung terhadap korban peristiwa malang yang terjadi di pertandingan Zamalek-ENPPI," Asosiasi Sepak Bola Mesir (EFA) dalam sebuah pernyataan di laman resminya.

Buntut dari tragedi itu, Zamalek menunda konferensi pers yang dijadwalkan berlangsung Senin untuk memperkenalkan pelatih baru asal Portugal Jesualdo Ferreira. Pria 68 tahun yang telah melatih Benfica, Porto dan Sporting Lisbon ini mengambil alih tugas pelatih sementara Mohamed Salah, menyusul kepergian pelatih Jaime Pacheco bulan lalu.

Tapi Ferreira kemungkinan bisa pergi bahkan sebelum ia memulai tugasnya, tergantung pada panjang larangan yang diberlakukan nanti.

Presiden FIFA Sepp Blatter mengirimkan surat belasungkawa kepada Presiden EFA Gamal Allam.

"Saya ingin menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada komunitas sepakbola Mesir untuk peristiwa tragis yang terjadi pada pertandingan semalam di Kairo antara Zamalek dan ENPPI," kata Blatter.

"Pikiran dan simpati saya adalah dengan keluarga mereka yang telah kehilangan nyawa mereka kemarin malam.

"Hal ini sangat menyedihkan bahwa permainan sepak bola, yang harus adegan sukacita dan positif emosi, harus dibayangi dengan cara ini. Kami menunggu hasil penyelidikan ke tragedi ini," tambahnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement