Selasa 10 Feb 2015 17:39 WIB

Banjir, Jakarta Rugi Rp 1,5 Triliun Sehari

Rep: C04/ Red: Ilham
Genangan air banjir yang cukup dalam sekitar 30cm di Jalan Duren Bangka Kebayoran, Jakarta Selatan, Selasa (10/2).
Foto: foto MgROL_34
Genangan air banjir yang cukup dalam sekitar 30cm di Jalan Duren Bangka Kebayoran, Jakarta Selatan, Selasa (10/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Sarman Simanjorang  mengatakan, banjir yang melanda Ibu Kota sejak Senin (9/2) mengakibatkan sejumlah aktivitas ekonomi dan perdagangan lumpuh. Sekitar 75.000 kios dan toko yang tersebar di lima wilayah pusat perbelanjaan Ibu Kota tidak beroperasi.

"Jika omset mereka dirata-ratakan Rp 20 juta per hari, maka kerugian yang dialami mencapai Rp 1,5 triliun tiap harinya," kata Sarman saat di konfirmasi melalui telepon oleh Republika, Selasa (10/2) sore.

Menurutnya, kerugian ini hanya terjadi pada sektor perdagangan di pusat bisnis. Perkiraan kerugian ini belum termasuk kerugian akibat jalur distribusi yang stagnan, omset hotel, dan restoran yang juga dipastikan menurun.

Lebih lanjut, Sarman mengatakan, banjir tahun ini membuktikan DKI Jakarta belum mampu mengatasi permasalahan banjir Ibu Kota. "Sebagai kota jasa, Pemprov DKI harusnya segera mengatasi dampak banjir ini karena sudah mengancam kelangsungan bisnis," ujarnya.

Sarman juga sangat berharap agar Pemprov DKI dengan dukungan pemerintah pusat dapat mengambil langkah-langkah strategis dengan mempercepat berfungsinya Kanal Banjir Timur (KBT) dan Kanal Banjir Barat (KBB). Mereka juga perlu merevitalisasi sungai yang berkesinambungan dan terintegrasi dengan drainase secara keseluruhan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement