Rabu 11 Feb 2015 20:11 WIB

Daerah Penyangga Bantu Atasi Banjir Jakarta

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Indira Rezkisari
 Sejumlah anak bermain di genangan air banjir di depan Perumahan Green Garden, Jakarta Barat, Rabu (11/2).  (foto : MgROL_34)
Sejumlah anak bermain di genangan air banjir di depan Perumahan Green Garden, Jakarta Barat, Rabu (11/2). (foto : MgROL_34)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Daerah penyangga diminta fokus membantu Jakarta mengatasi banjir. Dalam rapat terbatas yang digelar di Istana hari ini, Presiden Joko Widodo mengumpulkan para kepala daerah di sekitar Jakarta dan menteri-menteri terkait.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, pihaknya fokus memperbanyak ruang terbuka hijau sebagai daerah resapan. Adapun Kabupaten Bogor diminta untuk segera merealisasikan pembangunan Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi.

Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya mengatakan, ada sekitar 500 hektare lahan di hulu Kali Ciliwung yang akan dilakukan penghijauan. Upaya penanaman kembali itu akan dilakukan di Cisarua, Megamendung, Sukamakmur, dan Sukaraja.

"Dananya untuk penghijauan di Ciliwung itu Rp 3 miliar," kata dia usai mengikuti rapat, Rabu (11/2).

Selain melakukan penghijauan, ada juga program membuat 1.100 unit sumur resapan yang akan dibangun di permukiman warga.

Mengenai rencana pembangunan Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, tahun ini Pemkab Bogor akan menyelesaikan proses pembebasan lahannya. Ia menargetkan, pada 2016 pembangunan fisik waduk yang akan dikerjakan oleh Kementerian PU tersebut sudah dapat dimulai. "Kelihatannya 2017 selesai," ucap dia.

Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi berfungsi menampung kelebihan air dari Katulampa sebelum dialirkan ke Jakarta. Diharapkan kehadiran dua waduk tersebut bisa mengurangi debit air yang masuk ke Jakarta.

Sementara, Plt Gubernur Banten Rano Karno mengatakan, pihaknya akan melakukan normalisasi Kali Cisadane. Sebab, ada wacana pemerintah akan membuat sodetan dari Ciliwung ke Cisadane.

"Karena kalau tanpa normalisasi, istilahnya memindahkan air dari Ciliwung ke Cisadane banjirnya malah jadi berlimpah," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement