Kamis 12 Feb 2015 16:04 WIB

Mendag: Swasembada Pangan Perlu Teknologi

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Satya Festiani
Rachmat Gobel
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Rachmat Gobel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel, menyatakan, untuk mencapai swasembada pangan perlu membangun industri pertanian yang saling terintegrasi di dalam negeri. Penguatan industri tersebut harus dibarengi dengan adanya teknologi yang mumpuni, guna meningkatkan produktivitas.

"Pertanian yang kita bangun tidak sekadar menanam tapi harus ada dukungan teknologi," ujar Rachmat dalam acara Jakarta Food Security Summit, Kamis (12/2).  

Rachmat menjelaskan, semua lini produksi sudah mengarah ke industrialisasi. Pertanian, perkebunan, dan perikanan merupakan sektor industri penting karena dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Selain itu, pengan menjadi industri strategi utama dalam membangun ketahanan pangan di dalam negeri.

Penggunaan teknologi dalam industri pangan sangat penting, untuk memberikan nilai tambah di dalam sebuah produk. Rachmat menjelaskan, petani di Thailand sudah selangkah lebih maju karena dibantu oleh teknologi yang memadai dalam proses paska panen dan pengemasan. Misalnya saja dalam mengolah hasil perkebunan buah menjadi panganan buah-buahan kering.

"Apabila kita membangun industri pangan dengan teknologi yang terintegrasi, saya optimistis Indonesia bisa menjadi lumbung pangan di Asia Tenggara," ujar Rachmat.

Lemahnya industri pangan dalam negeri tidak hanya terbentur oleh faktor teknologi, namun juga belum adanya value yang diberikan kepada petani. Akibatnya, tidak sedikit lahan-lahan pertanian yang mulai berubah fungsi menjadi lahan non pertanian. Hal ini tentu saja dapat memberikan dampak kepada produktivitas dan suplai.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement