REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosiolog UIN Syarif Hidayatullah, Musni Umar mengatakan, saat ini Hari Valentine sudah disalahartikan keberadaannya. Banyak remaja menggunakannya sebagai ajang pergaulan bebas.
Santo Valentino dulu mengajarkan kasih sayang secara universal terhadap orang-orang fakir miskin. Tidak ada kaitannya dengan hubungan seks.
Namun sekarang makna Valentine malah dirombak habis-habisan menjadi hal yang bersifat negatif. Yaitu hari untuk bebas berhubungan seksual.
"Harus ada penyadaran kepada masyarakat bahwa ajaran kasih sayang yang disampaikan Santo Valentino saat ini disalahgunakan oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Ini terlihat dari adanya hotel yang memanfaatkan Hari Valentine untuk memberikan promo diskon bagi remaja untuk berbuat negatif," ujarnya, Rabu (11/2).
Pemerintah, tidak boleh diam saja melihat Hari Valentine disalahgunakan untuk melakukan seks bebas. Dilihat dari segi hukum maupun ideologis hal itu tidak sesuai dengan budaya Indonesia yang santun.