REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Banjir hingga saat ini masih terus melanda Kota Jakarta. Pemprov Jabar, terus bersiaga untuk mencegah banjir agar tak meluas hingga ke wilayah Jabar sebagai penyangga ibu kota.
Menurut Kepala Dinas PSDA Jabar, Eddy M Nasution, saat ini pihaknya bersiaga 24 jam untuk memantau kemungkinan terjadinya banjir di wilayah-wilayah penyangga Ibu Kota. Ia juga sudah memberikan penugasan pada Seksi Banjir di PSDA.
"Kami tiap malam piket, terutama antisipasi jika ada fasilitas yang rusak," ujar Eddy kepada wartawan, Kamis (12/2).
Eddy mengatakan, dalam langkah antisipasi ini pihaknya sudah menyiapkan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan warga. Yakni, dari mulai mendata perahu karet, menyiapkan karung penahan banjir dan menyiapkan stok kebutuhan logistik.
"Jadi saat banjir datang kami sudah tahu dan tinggal mengerahkan saja ke lokasi banjir," katanya.
Menurut Eddy, PSDA sendiri dalam penanganan banjir hanya bertugas untuk mengamankan fasilitas air seperti tanggul. Sementara untuk evakuasi, sudah ditangani oleh BPBPD Jabar. Namun, pihaknya mengaku tetap berkoordinasi dengan seluruh jajaran pusat, provinsi dan daerah.
"BPBD itu paling depan, kami support penuh. Pokoknya bantuan sudah siap," katanya.
Eddy menegaskan, banjir yang terjadi di DKI kali ini bukan datang dari 'kiriman' Bogor. Namun, berasal dari meluapnya Kali Pesanggrahan, Jakarta.
Menurutnya dari pemantauan di Bendungan Katulampa, Bogor terdeteksi debit air ke Jakarta tidak begitu deras. "Ini banjir yang disebabkan di DKI Jakarta sendiri, bukan kiriman," katanya.