Jumat 13 Feb 2015 09:36 WIB
Kontroversi Valentine

MUI: Jangan Ikut-Ikutan Rayakan Hari Valentine

Rep: c75/ Red: Bilal Ramadhan
Larangan merayakan valentine's day (ilustrasi)
Larangan merayakan valentine's day (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Mataram menghimbau kepada masyarakat agar tidak terbawa untuk mengikuti perayaan Hari Valentine yang datang dari barat. Pasalnya, perayaan tersebut bukan berasal dari ajaran Islam.

"Ajaran Islam mengajarkan kedamaian dan keindahan. Tidak perlu ada macamnya begitu," ujar Ketua MUI Kota Mataram, Muhtar kepada Republika, Jumat (13/2).

Menurutnya, adanya masyarakat yang terbawa untuk merayakan hari tersebut dikarenakan pemahaman terhadap agama Islam yang kurang. Sehingga, akhirnya terjerumus untuk ikut merayakan khususnya dikalangan remaja.

"Orang-orang kurang begitu mengerti sehingga ikut-ikutan merayakan. Padahal, perayaan itu tidak berasal dari ajaran Islam," katanya.

Ia menuturkan, ajaran Islam tidak memiliki kekurangan sama sekali. Namun, masih banyak yang tergiur dengan hal-hal yang berada diluar Islam. Muhtar mengatakan pihaknya terus mendorong melalui kutbah, siaran radio dan sosialisasi agar masyarakat Kota Mataram tidak ikut-ikutan merayakan Hari Valentine.

"Secara lisan dan tertulis kita selalu mendorong agar itu bisa dicegah," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement