REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto optimistis program lima juta lubang resapan biopori tahun ini dapat membantu mengurangi banjir di wilayah DKI Jakarta.
"Saya sudah sampaikan kepada Presiden Joko Widodo, Kota Bogor menargetkan lima juta lubang resapan biopori dalam setahun ini," kata Bima usai membuat lubang biopori di depan Vihara Dhanagun, Jumat (13/2).
Ia mengatakan peranan Kota Bogor sangat penting dalam membantu penanganan banjir di Ibu Kota Negara, karena untuk pembangunan Waduk Ciawi masih memerlukan waktu yang cukup lama yakni diperkirakan selesai 2017.
"Lubang resapan biopori di Kota Bogor ini merupakan pendekatan mikro yang masif dalam membantu penanganan banjir di Jakarta, karena ini penting 30 persen area tangkapan air di DKI Jakarta itu adalah Sungai Ciliwung," katanya.
Gerakan pembuatan lubang resapan biopori pernah dicanangkan oleh Pemerintah Kota Bogor Juni 2014 dengan target satu juta. Namun hingga akhir Desember baru terealisasi 245 ribu lubang.
Bima optimistis target lima juta lubang biopori dapat terwujud dalam waktu satu tahun ini, karena gerakan tersebut telah masif dilakukan didukung oleh masyarakat dari berbagai elemen.
"Tahun lalu gerakan ini belum masif, masih dilakukan oleh SKPD dan instansi. Tetapi tahun ini gerakan ini sangat kencang dilakukan oleh masyarakat dari berbagai elemen salah satunya Bogor Sahabat yang dalam sembilan hari sudah membuat 10 ribu lubang biopori," kata Bima.
Ia mengatakan lubang resapan biopori sebagai wujud kepedulian dalam menjaga lingkungan agar Kota Bogor semakin hijau dan nyaman. Diperlukan peran masyarakat dalam melakukan pemeliharaan, agar lubang yang sudah dibuat tidak disia-siakan.
"Lubang resapan biopori ini ukurannya kecil tetapi manfaatnya besar. Kita harus menggerakkan pembuatannya karena teknologi ini dihasilkan oleh putra Bogor Ir Kamil dari IPB, ini karya anak bangsa yang harus diimplikasikan," katanya.
Bima menambahkan dalam membantu penanganan banjir DKI Jakarta, Pemerintah Kota Bogor telah mendapat dukungan dana hibah sebesa Rp 13 miliar yang diperuntukkan untuk kegiatan penanganan banjir.
Selain lubang biopori, lanjut dia, upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Bogor dalam membantu penanganan banjir DKI Jakarta adalah dengan membuat 1.085 sumur resapan yang dapat meresap 100 resapan setiap hari, dua kolam retensi di wilayah Ciluer.
"Kolam retensi ini yang satu sudah selesai dan satunya lagi dalam tahap pembebasan lahan."