REPUBLIKA.CO.ID, MANGGARAI -- Terminal Manggarai resmi dioperasikan kembali pascarevitalisasi pada 16 April 2014. Namun, terminal "mewah" ini tak berfungsi optimal karena tidak didukung dengan sikap disiplin sopir angkutan umum dan pengguna tranaportasi umum.
"Lebih banyak penumpang naik dari sini (luar terminal)," ujar salah satu sopir tembak Kopaja S66, Apip (43 tahun) kepada Republika di seberang terminal Manggarai, Sabtu (14/2).
Apip menyatakan menjelang siang hingga sore lebih banyak penumpang yang langsung naik dari jalan dibandingkan dari terminal. Karena itu, ia hanya masuk dan menunggu penumpang di dalam terminal saat pagi.
Terlihat sejumlah angkutan umum seperti Kopaja S66 menunggu penumpang di seberang terminal. Ada juga beberapa yang memilih masuk ke dalam terminal. Ada pula Metromini S61 yang memilih menunggu di belakang halte TransJakarta yang terletak di samping terminal.
"Dulu biasanya nunggu di depan sana, tapi sekarang jadi tempat busway," ujar Akay (33) yang sedang menunggu penumpang di belakang halte Transjakarta.
Akay mengaku jika menunggu di luar terminal bisa mendapat penumpang lebih banyak. Namun, dia mengatakan jika terlalu lama menunggu penumpang di luar terminal bisa terkena tilang.
Salah satu warga Depok yang kerap menggunakan Terminal Manggarai Wulan (26) menyatakan ia lebih menyukai kondisi terminal setelah direvitalisasi. Ia merasa lebih aman dan lebih mudah mengakses TransJakarta dan angkutan umum lain. Satu hal yang ia sayangkan ialah cukup banyaknya penumpang yang menunggu di luar terminal sehingga kerap mengganggu jalannya angkutan umum dari dalam terminal.
"Banyak masyarakat yang sudah mulai tertib, tapi sebagian masih kurang disiplin," kata Kepala Terminal Manggarai Waluyo di kantor terminal.