REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) kembali memberangkatkan Tim Kemanusiaan ke Myanmar, Senin (16/2).
“Ini adalah pengiriman tim kedua setelah sebelumnya, pada bulan September 2012, MER-C mengirimkan tim pertama sebanyak lima orang relawan yang telah melakukan penyaluran bantuan medis tahap awal,” terang Manajer Operasional MER-C Rima Manzanaris dalam rilisnya, Selasa (17/2).
Pada misi kali ini, Tim MER-C terdiri dari tujuh orang relawan dengan berbagai keahlian. Di antaranya, satu orang dokter spesialis penyakit dalam, dua dokter umum, dua perawat, serta dua relawan non medis dari divisi konstruksi dan divisi bantuan logistik MER-C.
Targetnya, kembali masuk dan menyalurkan secara langsung bantuan medis dan kemanusiaan ke wilayah konflik dan pengungsian di Provinsi Rakhine (Rakhine State), Myanmar.
Untuk ke depannya, imbuh Rima, MER-C berencana akan membuat program bantuan jangka panjang di wilayah Rakhine (Rakhine State), Myanmar. Salah satu program yang telah dicanangkan dan akan dintindaklanjuti oleh tim kedua MER-C adalah rencana pembangunan Indonesia Health Center.
“Dengan adanya Indonesia Health Center maka diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang dan menjadi simbol persahabatan Indonesia dan Myanmar, serta mempererat hubungan baik rakyat kedua negara,” jelasnya.
Tim akan berada di Rakhine State hingga hari Sabtu (21/2) untuk memberikan pelayanan medis kepada para pengungsi, memberikan bantuan obat-obatan dan bantuan paket alat kesehatan.
Sementara itu, relawan dari divisi Konstruksi MER-C akan fokus melakukan survei serta koordinasi dengan pihak terkait untuk rencana pembangunan sarana kesehatan yang akan diberi nama Indonesia Health Center.
Apabila donasi dari rakyat Indonesia masih mencukupi, MER-C akan membuat program lanjutan di antaranya berupa pembuatan sarana air bersih dan mandi cuci kakus (MCK).