Selasa 17 Feb 2015 15:00 WIB
Gugatan BG Dikabulkan

Tersangka KPK Lainnya akan Ajukan Praperadilan

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Karta Raharja Ucu
Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin menjalani pemeriksaan saat tiba di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (19/12).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin menjalani pemeriksaan saat tiba di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (19/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan mengabulkan gugatan praperadilan yang diajukan Komjen Pol Budi Gunawan, dan memutuskan penetapan tersangka oleh KPK tidak sah. Putusan tersebut menginspirasi tersangka KPK lain untuk mengajukan gugatan serupa.

Pengacara Fuad Amin, Firman Wijaya, mengatakan, setelah permohonan Budi Gunawan dikabulkan, berencana mengajukan gugatan praperadilan terkait penetapan tersangka kliennya. Tim hukum Ketua DPRD Bangkalan nonaktif itu saat ini sedang melakukan kajian terkait kemungkinan pengajuan gugatan.

"Kemungkinan (praperadilan) itu ada karena upaya itu dimungkinan secara hukum. Beliau (Fuad) menginginkan setiap ruang untuk diupayakan," katanya saat dihubungi, Selasa (17/2).

Menurutnya, semua warga negara berhak mengajukan gugatan serupa. Putusan praperadilan Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian (Lemdikpol) itu membuka ruang bagi siapapun untuk menempuh upaya hukum praperadilan. Hal itu merupakan konsekuensi logis dari putusan yang tidak bisa dihindari.

"Kasus (praperadilan) Budi Gunawan itu menjadi jalan pembuka bagi semua pihak yang ditetapkan tersangka, para pencari keadilan boleh menggunakannya," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement