REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Andrew Chan dan Myuran Sukumaran mengaku lega pemindahan mereka dari Penjara Kerobokan Bali ditunda. Namun demikian Indonesia geram dengan komentar PM Tony Abbott yang mengaitkan bantuan yang telah diberikan Australia dengan pelaksanaan eksekusi mati warganya.
Menteri Luar Negeri, Julie Bishop mengatakan dia telah berkomunikasi langsung dengan kedua terpidana mati Bali Nine melalui sambungan telepon.
"Mereka berdua sepertinya sangat lega, penundaan pemindahaan mereka yang merupakan bagian dari proses persiapan pelaksanaan eksekusi mati ini tampaknya sangat melegakan mereka berdua dan juga keluarganya," kata Bishop kepada Radio Fairfax di Melbourne, Rabu (18/2).
Kepada kedua terpidana mati, Bishop mengatakan kalau Pemerintah Australia akan menggunakan tambahan waktu ini untuk melanjutkan upaya mereka membujuk pemerintah Indonesia agar memberikan pengampunan,'
"Kita telah mendiskusikan penundaan ini dengan otoritas Indonesia dan saya memastikan kepada mereka kalau kita akan menggunakan kesempatan ini untuk melanjutkan tekanan kita mengenai masalah ini kepada otoritas Indonesia," katanyaa.
"Kami tetap berharap Indonesia akan memahami mengapa kita mendesak untuk menunda eksekusi ini dan kita menentangnya baik di dalam negeri Australia maupun di luar negeri,"
"Kita tidak meminta pemerintah Indonesia untuk melakukan sesuatu yang tidak pernah mereka lakukan bagi warga negara mereka yang menghadapi hukuman mati di negara lain,' kata Julie Bishop.