Kamis 19 Feb 2015 20:46 WIB

Kronologi Teror Bom Terhadap Pengacara Samad dan BW

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Citra Listya Rini
Abraham Samad bersama Bambang Widjojanto.
Foto: Antara/Reno Esnir
Abraham Samad bersama Bambang Widjojanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengacara dua Komisioner KPK nonaktif Bambang Widojanto (BW) dan Abraham Samad, Nursyahbani Katjasungkana mengaku menerima teror bom dari orang tak dikenal, Rabu (18/2). Teror itu diterima melalui pesan singkat atau sms yang masuk ke telepon genggamnya.

Nursyahbani menceritakan, pukul 22.45 WIB dirinya menerima sms dari nomor 087864272394. Isi sms tersebut yakni 'Ada bom di halaman rumahmu, tunggu meledak'. Membaca isi sms tersebut, ia kemudian berinisiatif melaporkan ke Wakapolri Komjen Badrodin Haiti.

"Pukul 23.40 WIB saya kemudian sms ke Pak Badrodin melaporkan bahwa saya mendapat ancaman bom di rumah saya dan juga ancaman-ancaman lainnya selama seminggu terakhir ini," katanya saat dihubungi, Kamis (19/2).

Tak lama kemudian tepatnya pukul 23.42 WIB, pelaksana tugas Kapolri itu membalas sms Nursyahbani. 'Baik bu, akan segera dilidik'. Pukul 00.56 WIB ada panggilan masuk ke nomornya. Namun, advokat senior itu mengaku tak sempat mengangkat. Kemudian diketahui bahwa panggilan tersebut dari Karoops Polda Metro Jaya Kombes Pol Daniel Pasaribu.

Pukul 01.10 WIB ada sms masuk. Sms tersebut berisi 'Selamat pagi, Maaf ibu, saya Karoops Polda Metro Jaya Kombes Pol Daniel Pasaribu. Kami mendapat info bahwa ibu mendapat ancaman'. Dalam sms tersebut juga menyertakan perintah dari Badrodin Haiti, 'Tolong dilidik dan lakukan pam'.

Nursyahbani kemudian membalas sms tersebut pukul 02.03 WIB. 'Terima kasih Pak Daniel. Kapolres dan Kapolsek dengan tim buser sudah datang untuk menyisir. Sekali lagi terima kasih atas bantuan dan perhatiannya. Daniel kemudian membalas pukul 02.06 WIB, 'Siap bu...selamat pagi. Kami akan usahakan nomor hp si pengancam dapat terlacak dan dapat diproses'.

Nursyahbani mengaku menerima teror melalui sms pada Rabu (18/2) pukul 22.45 WIB. Dalam isi sms tersebut, rumahnya yang berada di Jalan Melati B Nomor 15 Mekarsari Permai Raya Bogor Km 30, Cimanggis, Depok, Jawa Barat telah dipasang bom yang siap diledakkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement