Jumat 20 Feb 2015 17:21 WIB

Penanaman Modal Domestik di Banten Masih Tinggi

Rep: C81/ Red: Djibril Muhammad
propinsi banten
propinsi banten

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Provinsi Banten menempati peringkat keenam Nasional 2014 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), dengan nilai investasi sebesar Rp 8 triluin. Jumlah ini naik dari tahun 2013 yang hanya mendapat investasi sekitar 4 juta USD atau sekitar Rp 5 triliun.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BKPMPT) Provinsi Banten Ranta Soeharta mengatakan dari Rp 8 triliun tersebut didapat dari sekitar 100 proyek.

"Untuk 2013, nilai proyeknya sama ada sekitar 101 proyek, tapi 2014 nilainya yang besar, jadi nilai investasinya naik," kata Ranta saat ditemui diruangannya, Jumat (20/2).

Sementara, Ranta memaparkan, untuk penyumbang investasi terbesar PMDN berasal dari sektor Sumber Daya, yaitu dari listrik, gas, dan air, dengan jumlah presentase sebanyak 67 persen.

"Kalau penyumbang tersebusar PMDN paling banyak, adalah listrik, gas, dan air dengan jumlah investasi sebesar Rp 5,39 Triliun," ungkapnya.

Sementara, untuk penyumbang terbesar kedua berasal dari industri logam dasar, barang logam dan mesin elektronik. Barang-barang tersebut menyumbang investasi dengan nilai Rp 1,89 triliun atau sebanyak 23 persen dari total keseluruhan PMDN.

Dan yang ketiga, penyumbang terbesar untuk PMDN adalah industri makanan dengan nilai investasi sebanyak Rp 0,2 triliun atau sekitar dua persen dari keseluruhan investasi. "Selebihnya berasal dari semua industri sebanyak 8 persen atau sebanyak Rp 0,52 triliun," katanya.

Pada tahun ini target, serta strategi sudah dibicarakan dan akan disampaikan langsung oleh Plt Gubernur Rano Karno. "Rencananya minggu depan Plt Gubernur akan melakukan konpres terkait rencana, target, dan strategi untuk 2015 in, saya tidak bisa mendahului," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement