Jumat 20 Feb 2015 21:50 WIB
lion air delay

Pastikan Penerbangan, Penumpang Bikin Kesepakatan Tertulis Dengan Kapten Pilot

Rep: niken paramita/ Red: Taufik Rachman
 Para calon penumpang Lion Air mengantre untuk melakukan refund di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Jumat (20/2).  (Republika/Rakmawaty La'lang)
Para calon penumpang Lion Air mengantre untuk melakukan refund di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Jumat (20/2). (Republika/Rakmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Perwakilan penumpang Lion Air penerbangan Jakarta – Lombok sempat membuat perjanjian tertulis dengan Kapten Pilot pesawat. Salah seorang penumpang dengan nomor penerbangan JT 0658, Annisa Halimatusadia, mengungkapkan perjanjian ini dibuat di atas pesawat setelah pesawat batal terbang.

Perjanjian kemudian dibacakan kepada seluruh penumpang yang ada di dalam pesawat menggunakan pengeras suara. Saat itu, menurut Annisa sekitar pukul 12.00 malam.

“Di pesawat salah satu penumpang bikin perjanjian diatas materai yang isinya kalau kita akan diterbangkan pukul 07.00 pagi, diberi kompensasi hotel, makan, dan kompensasi sesuai ketentuan penerbangan. Dan ditandatangani Kapten Edward, pintu kemudian dibuka,” kata Annisa saat dihubungi ROL, Jumat (20/2).

Sebelum adanya perjanjian, Annisa menceritakan, jika para penumpang tertahan di dalam pesawat selama dua jam. Tanpa kejelasan, kondisi pesawat tetap dalam keadaan terparkir dan mesin tidak menyala. Kapten pesawat sempat menyatakan jika pesawat tujuan Lombok tersebut tetap terbang.

“Kita sudah masuk daftar take off, pilot juga sempat bilang ready to take off tapi pesawat tidak nyala. Sampai pramugrai memeragakan standar keamanan pun pesawat tidak menyala, padahal harusnya instruksi itu diberikan sesaat sebelum pesawat take off,” tambahnya.

Hingga pukul 12.00 malam pilot akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan penerbangan. Dengan alasan kondisi yang tidak memungkinkan dan bandara Lombok sudah tidak bisa menerima kedatangan pesawat.

Bandara Lombok diketahui terakhir menerima penerbangan pukul 01.00 pagi. Sementara waktu tempuh Jakarta-Lombok berkisar 1 jam 55 menit. “Dari situ kami merasa ditipu, pura-pura diterbangkan naik ke pesawat,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement