REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Aksi dukungan penyelesaian konflik Polri dan KPK terus datang dari masyarakat. Seperti pada Ahad (22/2) siang, kalangan akedemisi dari beberapa Perguruan Tinggi menyambangi Mabes Polri untuk melakukan tatap muka dengan para petinggi Korps Bhayangkari tersebut setelah sebelumnya mereka juga sudah melakukan aksi damai di Bundaran HI.
Kehadiran puluhan akademisi itu, disambut oleh Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti dan beberapa petinggi Polri lainnya. Menurut Badrodin kedatangan para akademisi bisa memberikan masukan yang baik untuk Polri.
"Memang salah satu upaya mendengarkan masukan kritik dari masyarakat yang menjadi renungan kami agar ke depannya lebih baik," kata Badrodin di Mabes Polri, Ahad (22/2).
Karena, sambung dia, polisi yang baik adalah yang bisa mendapatkan dukungan dari masyarakat. Dalam pertemuan tersebut Badrodin memaparkan terkait format penyelesaiam konflik yang terjadi antara KPK dan Polri.
"Kami memang sudah bertemu, dan masih membuat satu format penyelesaian bersama," jelasnya.
Salah satunya adalah dengan cara perbaikan pola komunikasi hubungan kerjasama yang dibangun lebih baik. Sementara itu, salah satu perwakilan dari kalangan akademik, Imam Prasodjo mendukung penuh perbaikan komunikasi yang sedang dibangun kembali oleh kedua lembaga penegak hukum itu.
"Konteksnya bagaimana Polri bisa kembali kerja sama dengan KPK dan juga institusi lain membangun bersama untuk membangun kepercayaan publik kembali," ujarnya.
Ia pun berpesan agar Polri tidak lagi melakukan tindakan yang dianggap sebagai bentuk kriminalisasi. Hal tersebut ia sampaikan lantaran adanyaa penyelidikan serta penetapan tersangka yang dilakukan oleh Bareskrim.
"Kami agak takut dengan pak Kabareskrim. Apa mungkin mentersangkakan semua orang. Kami mnta jaminan pengayoman, pengamanan dan perlindungan," harapnya.