Senin 23 Feb 2015 13:59 WIB

Literasi Keuangan Jadi Bahan untuk Ujian Nasional

Rep: C78/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas memberikan penyuluhan kepada warga saat peresmikan sosialisasi Si MObil LitErasi Keuangan (SiMOLEK) di Pasar Juanda, Bekasi, Jawa Barat, Senin (5/5).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Petugas memberikan penyuluhan kepada warga saat peresmikan sosialisasi Si MObil LitErasi Keuangan (SiMOLEK) di Pasar Juanda, Bekasi, Jawa Barat, Senin (5/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Literasi keuangan untuk pelajar di jalur formal penting untuk dimulai. Makanya, otoritas jasa keuangan (OJK) pun menyusun buku bertajuk "Mengenal Otoritas Jasa Keuangan dan Industri Jasa Keuangan" untuk diajarkan kepada siswa sekolah menengah pertama (SMP) se-Indonesia. Rencana ke depan, materi-materi dalam buku akan dimasukkan dalam kurikulum pendidikan formal.

Selain akan dimasukkan ke dalam kurikulum formal, materi literasi keuangan OJK juga direncanakan untuk dijadikan salah satu bahan untuk Ujian Nasional (UN). Hal tersebut diutarakan Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen ‎Sri Rahayu Widodo. "Jadi ini bukan mata pelajaran baru. Ini adalah pelengkap mata pelajaran yang sudah ada," katanya.

Dikatakannya, literasi keuangan tingkat SMP akan diujicobakan terhadap 1521 SMP di seluruh Indonesia. Sama halnya untuk tingkat SMA, buku ini dimasukkan sebagai materi pengajaran untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas 7, 8 dan 9. Nantinya, tim kurikulum di kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) akan melihat bagaimana efektivitas penyampaian materi di buku.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement