REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah melakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan PSSI, PT Liga Indonesia dan perwakilan dari 18 klub Indonesia Super League (ISL). Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengaku bakal menghubungi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi.
Menurut politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Komunikasi tersebut akan dilakukan untuk meminta agar tidak menghambat penyelenggaraan ISL 2015. Menurutnya, penundaan ISL berdampak kerugian yang tidak sedikit, salah satunya finansial dan kepercayaan sponsor.
"Saya akan coba menghubungi Menpora untuk tidak mengganggu dan biarkan ISL jalan. Verifikasi jalan terus karena undang-undang sendiri menetapkan, Menpora harus pengayom kegiatan olahraga. Bukan memperkeruh suasana," kata Fahri saat rapat dengar pendapat di Gedung Nusantara II DPR, Senin (23/2).
Selain itu pria kelahiran 1971 itu mengaku kalau dirinya juga siap menjadi mediator. Kesiapan disampaikannya karena merasa perlu adanya pertemuan antara Menpora, Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), PSSI, PT Liga Indonesia, dan klub peserta kompetisi ISL 2015.
"Seharusnya ada pertemuan lain. Menpora datang, BOPI datang, dan saya bersedia menjadi mediator. Ini sebenarnya masalah sederhana, tapi karena frame tidak fixed tentang semua ini, seolah-olah ada gangguan." pinta Fahri.
Kemudian Fahri juga mengimbau agar BOPI tidak terlalu dalam mengurusi pajak yang selama ini paling dipermasalahkan oleh BOPI. Menurutnya, masalah perpajakan tidak bisa dijadikan alasan untuk ditundanya gelaran kompetisi ISL. Bahkan untuk mengintervensi pihak kepolisian agar tidak memberikan izin keamanan.
Sementara itu, ketua komisi X DPR, Teuku Rifky Harsya berharap masalah ini tidak terus berlarut-larut. Ia sendiri memberi dukungan agar ISL berjalan normal. Seharusnya BOPI tetap mempersilakan ISL tetap bergulir sesuai jadwal.Untuk masalah pajak dapat diselesaikan secara bertahap.