REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Rencana relokasi terpidana mati pentolan kelompok Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukamaran, diperkirakan akan dilakukan pekan ini. Namun kata sumber di Lapas Kerobokan Denpasar, relokasi akan dilangsungkan malam hari.
"Tapi ini hanya informasi terbatas, yang diketahui oleh pucuk pimpinan saja," kata sumber, Selasa (24/2).
Pemindahan Andrew Chan dan Myuran Sukumaran di Lapas Krobokan ke Nusakambangan, disebutkan terkait dengan rencana eksekusi mati keduanya. Andrew dan Myuran sudah melakukan upaya hukum, termasuk permohonan grasi, namun ditolak Presiden.
Suasana di Lapas Kerobokan kata sumber, biasa-biasa saja, bahkan Andrew Chan sudah kelihatan tenang. Sebaliknya, Myuran yang terkadang kelihatan masih gugup dan agak gelisah. "Barang-barang para terpidana sebagian besar sudah dipindah dan tinggal barang yang kecil-kecil saja," katanya.
Pemindahan Andrew dan Myuran direncanakan menggunakan pesawat khusus, dan dikabarkan akan dikawal oleh tiga pesawat tempur milik TNI AU. Ketiga pesawat itu sejak beberapa hari sudah parkir di Bandara Ngurah Rai, Denpasar.
Selasa (24/2) pagi, ketiga pesawat meliuk-liuk di langit Kota Denpasar dengan terbang rendah. Kegiatan itu merupakan bagian dari latihan pengamanan perbatasan udara wilayah bagian selatan Indonesia. Latihan tersebut juga menimbulkan spekulasi, apakah bagian dari rencana pengamanan relokasi Andrew dan Myuran.