Selasa 24 Feb 2015 18:25 WIB

Bawaslu: Potensi Konflik Pilkada Serentak Tinggi

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Bayu Hermawan
 Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Husni Kamil Manik (kiri) serta Ketua Bawaslu Muhammad (kanan) mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi II DPR RI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (24/11). (Republika/Agung Supriyanto)
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Husni Kamil Manik (kiri) serta Ketua Bawaslu Muhammad (kanan) mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi II DPR RI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (24/11). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan badan pengawas pemilu (Bawaslu) dan anggota Bawaslu se-Indonesia siang ini menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melaporkan persiapan jelang pelaksaan Pilkada serentak periode pertama yang akan diikuti oleh 271 kabupaten.

Ketua Bawaslu Muhammad mengatakan potensi konflik dalam penyelenggaraan Pilkada serentak untuk pertama kalinya ini diprediksi cukup tinggi.

"Potensi masalah di Pilkada serentak cukup tinggi. Maka Bawaslu berkoordinasi dan menyampaikan kepada presiden apa yang akan dipersiapkan oleh jajaran penyelenggara pemilu sehingga pelaksanaan Pilkada serentak itu bisa lebih baik dari pemilu-pemilu sebelumnya," jelasnya di Istana Negara, Selasa (24/2).

Menurutnya pihaknya sudah selesai menyusun regulasi terkait Pemilu. Karenanya, ia berani menyatakan bahwa lembaganya sudah siap untuk menjadi pengawas dalam pelaksanaan Pilkada serentak periode pertama yang akan dilakukan pada Desember 2015 nanti.

"Kita optimistis 90 persen regulasi kita sudah siap. Tinggal dikonsultasikan dengan DPR dan pemerintahan," katanya.

Sementara itu, terkait anggaran, Muhammad mengatakan bahwa Bawaslu terus melakukan advokasi dengan Kementerian Dalam Negeri agar dapat mendorong kabupaten atau kota yang belum optimal dalam menganggarkan dana untuk Pilkada.

Meski demikian, ia tidak menyebut berapa kabupaten atau kota yang belum siap dalam hal anggaran tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement