REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah provinsi Sulawesi Selatan secara resmi meluncurkan penyaluran Beras Miskin (Raskin) untuk periode 2015. Total raskin Sulsel untuk tahun 2015 masih sama dengan tahun 2014 lalu, sebesar 87 ribu ton.
Kepala Divisi Regional Bulog Sulsel, Abdullah Djawas, mengatakan pagu raskin Sulsel untuk tahun 2015 sebesar 7.269 ton per bulan yang akan disalurkan kepada 484.617 Rumah Tangga Sasaran (RTS). Tiap RTS mendapat 15 kilogram.
"Penyaluran raskin tahun 2014 telah 100 persen. Untuk tahun 2015 periode Januari dan Februari, telah disalurkan 14.500 ton," kata Abdullah Djawas, di sela-sela peluncuran raskin, di Kompleks Pergudangan Bulog Panaikang, Makassar, Rabu (25/2).
Dia mengungkapkan, rata-rata Bulog berhasil menyerap beras petani 350 ton per tahun. Namun, tahun ini Bulog menargetkan penyerapan beras mencapai 500 ribu ton. Sedangkan stok beras yang dikuasai Bulog Divre Sulsel saat ini sebesar 90 ribu ton. Ini disiapkan untuk menjamin ketahanan 10 bulan ke depan, hingga Desember 2015.
Selama ini, selain menyalurkan beras di kawasan Sulawesi Selatan, Bulog Divre Sulsel telah mendistribusikan beras pada beberapa provinsi di Pulau Sumatera, Jawa serta 11 provinsi di wilayah timur. Pergerakan produksi beras Sulsel oleh pedagang dari dalam dan luar setiap tahunnya bisa mencapai 822 ton.
Sementara Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan saat ini harga beras mengalami kenaikan. Khususnya di Jawa Barat, Bali, dan DKI. Tapi di Sulsel, harga beras masih relatif stabil. Meskipun ada kenaikan tapi ini tidak terlalu banyak.
Dia menambahkan, pada tahun 2014 lalu produksi beras Sulsel mencapai 6 juta ton gabah kering giling atau setara 4 juta ton beras. "Saat ini, Bulog masih memiliki stok 90 ribu ton sehingga Sulsel tidak perlu kuatir kekurangan beras," ungkapnya.