REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Badan Urusan Logistik (Bulog) Provinsi Bali memastikan bahwa ketersediaan beras di Pulau Dewata aman karena tersedia 15.200 ton beras di gudang setempat yang diperkirakan mencukupi hingga enam bulan mendatang.
"Kami pastikan ketersediaan beras di Bali aman karena ada stok 15.200 ton yang cukup hingga lima setengah hingga enam bulan ke depan," kata Kepala Bulog Bali I Wayan Budita ditemui di Pasar Kereneng Denpasar, Jumat (27/2).
Untuk itu pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak perlu khawatir bahwa Pulau Dewata akan kehabisan stok untuk jenis kebutuhan pokok tersebut. Sebagian besar, lanjut Budita, beras tersebut disuplai dari Provinsi Jawa Timur untuk memenuhi kebutuhan di Pulau Dewata.
Sementara itu terkait harga beras yang belakangan melonjak, Budita menjelaskan bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Faktor tersebut di antaranya cuaca buruk yang selama ini memengaruhi produksi beras yang hampir terjadi di seluruh Indonesia.
Selain itu saat ini para petani belum memasuki masa panen raya sehingga hal itu mengurangi pasokan.
"Beras miskin (raskin) sejak dua bulan lalu juga belum disalurkan karena pemerintah tahun lalu tidak mengalokasikannya," imbuhnya.
Harga beras di sejumlah pasar khususnya di Denpasar, Bali, berkisar antara Rp 10.500 hingga Rp 11.000 per kilogramnya.