REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Budi Waseso mengklarifikasi soal Plt Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiequrachman Ruki yang mendatangi kantornya pada Rabu (25/2) malam untuk menanyakan kasus korupsi yang ditangani Bareskrim.
Pasalnya, KPK ingin memastikan bahwa kasus korupsi yang sedang diselidiki Bareskrim tidak berbentrokan dengan kasus-kasus yang kini ditangani KPK, kata Waseso di Jakarta, Jumat (27/2).
Kendati demikian, pihaknya malam itu tidak mengungkapkan kepada Ruki perihal kasus tersebut. "Saya bilang, saya belum bisa sampaikan karena masih penyelidikan. Nanti ketika sudah ada alat bukti yang kuat, akan saya sampaikan ke dia (Ruki)," ujarnya.
Saat ditanya apakah dalam pertemuan malam itu juga membahas kasus dua pimpinan KPK nonaktif, Waseso membantah. "Bukan," tegasnya.
Diia menambahkan bahwa pertemuan tersebut sebelumnya tidak direncanakan, sehingga dilakukan di luar jam kantor. "Kebetulan saja di luar jam kantor. Beliau mampir dan memang sekalian mau pulang. Saya bilang saya saja yang ke sana (KPK), tapi dia bilang nggak usah. Dia yang mampir. Nggak masalah kok," ucap mantan kepala Polda Gorontalo itu.
Sebelumnya Kadivhumas Polri Irjen Ronny F. Sompie mengatakan bahwa Bareskrim Polri saat ini sedang menangani dua kasus korupsi besar. Saat ditanya bocoran kasus itu, Ronny enggan menyebut secara detil. Kendati demikian, pihaknya berjanji kasus ini bakal segera diungkap ke publik. "Mudah-mudahan dalam dua minggu kedepan bisa segera dirilis ke publik," ujar Ronny.
Menurut dia, pengungkapan kasus ini jauh lebih besar daripada beberapa kasus terkait pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kini menjadi sorotan publik. "Memang faktanya demikian. Kami masih mengumpulkan barang bukti," tukasnya.
Pada Rabu (25/2) malam, Plt Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiequrachman Ruki diketahui mendatangi gedung Bareskrim Polri. Ruki tiba sekitar pukul 19.20 WIB, dan langsung masuk melalui pintu belakang. Para awak media pun ketika itu banyak yang tidak mengetahui perihal kedatangannya.