REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Sejumlah titik di sekitar Kabupaten Karawang, Jawa Barat, rawan aksi pencurian dengan kekerasan atau yang lebih dikenal begal. Kapolres Karawang AKBP Daddy Hartadi mengatakan, titik-titik rawan aksi begal kendaraan bermotor itu berada di wilayah pedesaan dan perkotaan, khususnya di titik jalan raya yang sepi dan gelap.
"Ada titik rawan aksi begal di Karawang ini, seperti di sepanjang jalan baru (jalan Lingkar By Pass Karawang), Perbatasan Perumnas-Galuh, serta daerah sekitar Lamaran," katanya, Sabtu (28/2).
Ia mengimbau agar masyarakat yang melintasi titik-titik rawan aksi begal tersebut lebih waspada dan berhati-hati. Termasuk saat melintasi jalan raya yang gelap akibat tidak dilengkapi dengan lampu penerangan jalan umum.
Menurut dia, aksi begal motor di beberapa daerah, termasuk Karawang, sejak beberapa pekan terakhir cukup marak. Atas kondisi itu, Polda Jabar menggelar operasi besar-besaran untuk "memerangi" aksi begal tersebut.
Termasuk di Karawang, pada Jumat (27/2), aparat kepolisian setempat menurunkan ratusan personel dalam operasi di Kampung Cilempung, Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon yang dikenal sebagai daerah tempat pembuangan kendaraan bermotor curian dan begal.
Dari operasi itu, petugas menangkap lima orang yang bersembunyi di rumahnya masing-masing, serta mengamankan 150 kendaraan roda dua atau sepeda motor serta dua unit kendaraan roda empat. Seluruh kendaraan roda dua dan empat yang diamankan itu diduga merupakan hasil kejahatan dari kasus pencurian dan aksi begal di berbagai daerah sekitar Karawang serta Jawa Barat.
"Ratusan unit kendaraan bermotor yang diamankan itu sama sekali tidak ada surat-surat kendaraannya," kata dia