Ahad 01 Mar 2015 14:40 WIB

Hatta Besan SBY Lawan Zulkifli Besan Amien Rais

Rep: C05/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Umum PAN Hatta Rajasa menjabat tangan Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan, yang maju sebagai calon ketua umum periode 2015-2020.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum PAN Hatta Rajasa menjabat tangan Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan, yang maju sebagai calon ketua umum periode 2015-2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Peneliti Pol Tracking Institute Agung Baskoro menyatakan Kongres PAN 2015 ibarat pertarungan politik bernuansa kekerabatan. Hal ini menyikapi pertarungan antara Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan menjadi calon ketua umum PAN periode 2015-2020.

Agung menjelaskan, dua calon yang ada memiliki backing politik berlatar belakang keluarga. Hatta anaknya menikah dengan anak Susilo Bambang Yudhoyono. Begitu juga Zulkifli yang anaknya menikah dengan anak Amien Rais. “Ini pertarungan politik kekerabatan,” ujarnya, Ahad (1/3).

Dia menambahkan, selain sebagai pertarungan politik kekerabatan, perebutan posisi ketua umum PAN juga akan jadi ujian sejauh mana legitimasi politik melawan kekuatan riil politik. Hatta, kata dia, lebih kuat secara kekuatan riil politik. Sedangkan Zulkifli kuat dalam legitimasi politik berkat sokongan Amien Rais.

Kongres Partai Amanat Nasional (PAN) sudah dimulai sejak Sabtu (28/2) kemarin. Rencananya kongres ini dihelat hingga Senin (2/3). Selain memilih ketua umum, juga akan dipilih ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) menggantikan Amien Rais. Dalam Kongres kali ini, rencananya akan bertarung dua calon untuk memperebutkan kursi ketua umum yakni Hatta Rajasa dan Juga Zulkifli Hasan.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement