REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammadiyah bersyukur pelaksanaan Kongres Nasional ke-IV Partai Amanat Nasional (PAN) berjalan dengan baik. Tidak seperti beberapa Parpol lainnya, pemilihan Ketua Umum PAN tidak berakhir dengan perpecahan di internal partai.
Bendahara Umum Muhammadiyah Buya Anwar Abbas menilai, kesolidan partai berlambang matahari terbit itu dicerminkan antara lain dari sikap legoww Hatta Rajasa sebagai petahana terhadap Ketua Umum terpilih, Zulkifli Hasan.
"Alhamdulillah, pascapemilihan ketua umum, PAN tidak pecah. Tidak bisa terbayangkan, apalah yang akan terjadi kalau Hatta tak mau menerima kekalahannya. Tentu kapal PAN akan dihantam badai besar," katanya, Senin (2/3) dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.
Dengan selisih enam suara, lanjut Buya Anwar, maka Zulkifli Hasan seyogianya menyadari dinamika PAN. Dalam arti, tidak memakai falsafah menyingkirkan para pendukung saingannya dalam kontestasi pemilihan ketua umum pada Ahad (1/3) kemarin.
Sehingga partai yang turut didirikan tokoh Muhammadiyah, Amien Rais, ini tetap jauh dari benih keretakan.
"Sehingga mereka (pendukung Hatta) tidak merasa disingkirkan dan tetap bisa berbuat maksimal tulus bagi partai, rakyat, dam umat," ujarnya.