Selasa 25 Aug 2020 17:09 WIB

Sekjen PAN: Masih Ada yang 'Baper' Hasil Kongres Kendari

Sekjen PAN mengakui masih ada pihak yang belum terima hasil kongres Kendari.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bayu Hermawan
Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno di Ruang Fraksi PAN, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (25/8).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno di Ruang Fraksi PAN, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (25/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno mengatakan bahwa rekonsiliasi pasca kongres di Kendari, Sulawesi Tenggara, berjalan dengan baik. Namun, ia mengakui masih ada pihak-pihak yang belum dapat menerima terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai ketua umum.

“Rekonsiliasi itu cepat terlaksana, memang masih ada yang belum bisa bergabung secara penuh. Dalam tanda petik masih 'baper' gitu ya,” ujar Eddy di Ruang Fraksi PAN, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (25/8).

Baca Juga

Bukti rekonsiliasi itu, kata Eddy, terbukti dari bergabungnya Soetrisno Bachir dan Hatta Rajasa ke dalam kepengurusan periode 2020-2025. Itu disebutnya upaya para pengurus untuk mengembalikan taji Pan di kontestasi berikutnya.

"Harapan ke depannya bahwa pemilik suara di 2019 sempat berpindah dari PAN, itu akan kembali lagi ya. Jadi kita berharap bahwa PAN ke depannya ini dengan didukung oleh dua mantan ketua umum ini akan menambah daya juang kita," katanya.

Terkait Amien Rais yang selalu berseberangan dengan kepengurusan PAN era Zulkifli Hasan, itu menurutnya merupakan hal yang wajar. Namun Eddy memastikan, kecintaan Amien terhadap partai berlambang matahari itu tak perlu dipertanyakan lagi.

"Pak Amien itu tidak usah diragukan lagi kecintaannya terhadap PAN. Jadi kami punya keyakinan bagaimanapun juga Pak Amien itu memiliki perhatian yang sangat besar kepada PAN," ujar Wakil Ketua Komisi VII DPR itu.

Klaim deklarasi partai baru yang diungkapkan Agung Mozin juga dipertanyakan kevalidannya. Pasalnya, ia telah diberhentikan secara paksa oleh DPP PAN sudah cukup lama. "Itu mantan pengurus PAN yang kita keluarkan, kita berhentikan dari partai. Bukan karena dia keluar, jadi mungkin perlu dicek lagi apakah informasi yang disampaikan valid atau tidak," ujar Eddy.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement