Senin 02 Mar 2015 11:37 WIB

Aher: Menghafal Alquran Jalan Berantas Narkoba

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan optimistis 'Gerakan Jabar Menghafal' yang diluncurkan di SMAN 3 dan 5 Kota Bandung, Senin (2/3) bisa memberantas bahaya narkoba dan pornografi di kalangan generasi muda.

"Kita mengisi program revolusi mental dengan 'Gerakan Jabar Menghafal'. Saya yakin gerakan ini bisa memberantas narkoba dan pornografi," katanya.

Guna mencegah bahaya narkoba dan pornografi di kalangan remaja, diperlukan pendekatan atau cara khusus yang tidak terkesan menggurui. "Kita mengisi sosialisasi bahaya narkoba dan pornografi bukan dengan ceramah tapi menyentuh pada akhlaknya. Jika akhlaknya sudah kita sentuh dengan agama, maka yang namanya narkoba, pornografi, HIV AIDS lewat," kata dia.

Menurut Aher, sapaan Ahmad Heryawan, menghafal Alqruan adalah bagian dari kewajiban seorang muslim, disamping mengimani dan melaksanakan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya. "Membaca Alquran ada perintah untuk menghafalnya. Memang tidak wajib, tapi ini sampai pada hukumnya Fardhu Kifayah," katanya.

Ustadz Yusuf Mansur memberikan tausyiah. (Foto Ahmad Heryawan).

Gerakan Jabar Menghafal yang merupakan upaya untuk meningkatkan minat baca Alquran pada generasi muda diikuti oleh 15 sekolah tingkat SMA di Jawa Barat. Ke-15 SMA yang ikut dalam program tersebut di antaranya Kota Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Cirebon, dan Kabupaten Sukabumi.

Aher mengatakan ke depannya program ini tidak hanya diikuti oleh pelajar tingkat SMA saja. "Ke depan akan juga dilaunching Jabar Menghafal untuk SD, SMA. Ada 7,6 juta orang jumlah murid SD, SMA di Jabar. Sehingga Jabar menghapal bisa dilaksanakan oleh 9,2 juta siswa di Jabar," kata Aher.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement