REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Begal yang mengancam ketertiban masyarakat disinyalir timbul akibat bonus demografi berupa pertumbuhan penduduk yang tinggi.
"Ini merupakan indikasi pemerintah tidak bisa mengantisipasi bonus demografi. Pertumbuhan usia produktif yang tinggi tidak diimbangi dengan meratanya pendidikan dan lapangan kerja yang mencukupi membuat banyak pemuda jadi pengangguran," kata Ketua Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Khairul Anam, Senin (2/3).
Sehingga timbullah individu pemuda yang tidak punya aktivitas dan pekerjaan, putus asa, merasa tak punya masa depan. Ditambah lagi orangtua yang tidak mampu mengontrol pergaulan anaknya, membuat mereka tersesat dan berakhir tragis menjadi begal.
Sejak awal, ujar dia, IPNU sudah mengingatkan kepada pemerintah soal bonus demografi. Kalau tidak ada pekerjaan bagi pemuda, mereka larinya ke kriminal.
"Kalau perut butuh makan membuat orang tak bisa berpikir jernih. Akibatnya bisa melakukan tindakan kriminal," papar Khairul.
Ia menilai, pendidikan di sekolah seharusnya sinkron dengan kebutuhan lapangan kerja. Sehingga pengangguran bisa dikurangi. Ini masalah bersama yang harus diselesaikan orangtua, pemerintah, ormas, dan masyarakat.