Selasa 03 Mar 2015 12:05 WIB

Menteri Tedjo Beberkan Modus Baru Perekrutan ISIS

Red: Ilham
Tim Penanggulangan Teror dari Yonif 751/BS menangani gangguan terorisme ketika melakukan simulasi pada perayaan HUT Ke-67 TNI di Lapangan Bumi Perkemahan, Waena, Jayapura, Papua.
Foto: Antara
Tim Penanggulangan Teror dari Yonif 751/BS menangani gangguan terorisme ketika melakukan simulasi pada perayaan HUT Ke-67 TNI di Lapangan Bumi Perkemahan, Waena, Jayapura, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menkopolhukam, Tedjo Edhy Purdijatno mengungkapkan adanya modus baru yang dilakukan oleh pihak-pihak yang akan bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Modus itu adalah dengan memanfaatkan jasa perjalanan wisata.

"Ada salah satu modus baru yakni dengan menggunakan agen perjalanan wisata," kata Tedjo Edhy usai menghadiri acara Rapim TNI-Polri Tahun 2015, di STIK, Jakarta, Selasa (3/3).

Ia menjelaskan, orang-orang tersebut menggunakan agen perjalanan untuk sampai ke negara tujuan di Timur Tengah. Begitu sampai di negara tersebut, mereka memisahkan diri dan menghilang.

Kementerian bersama Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) terus mewaspadai adanya informasi terkait modus itu. Kemenkumham akan menghentikan upaya perekrutan itu melalui pencegahan di imigrasi. Itu pun jika mereka berhasil melacak keberadaan mereka.

Sementara, Presiden Joko Widodo memerintahkan stabilitas keamanan Indonesia agar benar-benar dijaga. Dalam penanganan isu terorisme, upaya pencegahan harus dimaksimalkan. 

"Dari sisi intelijen harus diperkuat, data-data di lapangan juga harus kita miliki. Jangan sampai sudah ada kejadian, baru kita bergerak," katanya.

Menurut dia, penangggulangan paham ISIS di Indonesia hendaknya menjadi tanggung jawab bersama. "Tantangan-tantangan itu harus dihadapi bersama untuk diselesaikan," ujarnya.

Rapim TNI - Polri Tahun 2015 yang digelar selama tiga hari, 3-5 Maret 2015. Mereka mengusung tema TNI - Polri Profesional Penggerak Revolusi Mental.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement