REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Pasokan gas elpiji 3 kilogram (kg) yang diterima sejumlah agen di sekitar Kabupaten Karawang, Jawa Barat, berkurang sejak sepekan terakhir.
"Dalam sepekan ini jatah elpiji 3 kg yang kami terima berkurang, sehingga stoknya sering kosong," kata Firman, seorang pemilik agen gas elpiji di Karawang, Selasa (3/3).
Ia mengaku sebelumnya mendapat jatah gas elpiji 3 kg sebanyak 100 tabung. Tetapi sejak sekitar sepekan terakhir, hanya menerima jatah kiriman 20-30 tabung gas.
Kondisi pengurangan jatah atau pengiriman gas elpiji dari Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) itu membuat stok gas elpiji di tingkat agen sering kosong.
Hal tersebut dinilai mengecewakan, khususnya bagi para ibu rumah tangga yang biasa membeli gas elpiji 3 kg untuk memasak.
"Saya tidak tahu pasti, kenapa sampai ada pengurangan jatah elpiji di agen-agen," katanya.
Menurut dia, jatah gas elpiji 3 kg yang kini diterima hanya 20-30 tabung, itu hanya bisa bertahan dua sampai tiga hari. Setelah itu, habis dan elpiji kembali kosong di agennya.
Ia menyatakan tidak memanfaatkan berkurangnya jatah elpiji itu untuk menaikkan harga. Pihaknya hanya menjual gas elpiji 3 kg sebesar Rp 16000 per kilogram.
Sementara itu, sesuai dengan pantauan dan informasi yang berhasil dikumpul di lapangan, harga gas elpiji 3 kg di sejumlah daerah sekitar Karawang mencapai Rp 21 ribu sampai Rp 22 ribu per tabung.
Bahkan, kata dia, ada beberapa pengecer di daerah tertentu yang sampai menjual gas elpiji 3 kg Rp 24 ribu sampai Rp 25 ribu per tabung.