Rabu 04 Mar 2015 17:52 WIB

Kabut Asap, Jarak Pandang di Bengkalis Hanya 500 Meter

Kabut asap. Ilustrasi
Foto: Reuters
Kabut asap. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Jarak pandang di Kota Bengkalis, Provinsi Riau dan sekitarnya hanya berkisar 500 meter akibat terjadinya kabut asap tebal sebagai dampak kebakaran hutan dan lahan. Kepala Bidang Damkar BPBD Bengkalis Suiswantoro mengatakan kabut asap menyelimuti Kota Bengkalis, Pakning dan Selatbaru pada hari, Rabu (4/3).

Kabut asap ini lebih tebal dibandingkan Selasa kemarin. Ia mengatakan kabut asap ini merupakan kiriman dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sejumlah kecamatan di Bengkalis, seperti Siak Kecil, Bukit Batu serta diperparah dengan kiriman dari Kabupaten Kepulauan Meranti yang telah berlangsung selama empat hari. Ia memperkirakan kabut asap kemungkinan masih akan terjadi pada esok hari mengingat sejumlah titik api baru terus bermunculan di wilayah Kabupaten Bengkalis.

"Hari ini muncul kembali titik api di Desa Air Putih, Kecamatan Bengkalis, dan petugas terus dikerahkan untuk segera melakukan pemadaman api," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan hingga hari ini petugas Pemadam Kebakaran masih terus melakukan upaya pemadam kebakaran di Desa Tanjung Belit yang terbakar sejak sepekan terakhir. Kemudian titik api yang berada di Sungai Selari dan dan Desa Dompas berhasil dipadamkan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyatakan satelit Terra dan Aqua mendeteksi 86 titik panas atau "hotspot" yang menjadi indikasi kebakaran lahan dan hutan tersebar di Provinsi Riau. Data terbarui pada 4 Maret 2015 pukul 07.00 WIB menunjukan secara keseluruhan di Pulau Sumatera terdapat 96 'hotspot', sedangkan yang terbanyak berada di Riau yakni berjumlah 86 titik," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin.

Ia mengatakan dari keseluruhan hotspot di Riau, terdapat 55 titik yang memiliki tingkat keakuratan di atas 70 persen yang artinya adalah sumber kebakaran.

 

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement