REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Warga Negara Indonesia (WNI) di Inggris mengumpulkan koin mulai dari satu pance sampai dua poundsterling dalam aksi 'Coins For Australia'.
Dalam aksi itu, sebanyak satu koper dan menyerahkan kepada Komisi Tinggi Australia (Australian High Commissioner) London di Australia House, Strand, London, Selasa (3/3) waktu setempat.
Caya Fairrie dari Silkworms mengatakan, aksi 'Coins For Australia', yang marak di Tanah Air adalah mengenai harga diri Bangsa Indonesia terhadap tanggapan Perdana Menteri Australia, Tony Abbott dalam pernyataan tentang Bantuan Dana Kemanusiaan Pemerintah Australia kepada Indonesia bagi korban tsunami.
"Kami tergugah atas berita tentang ini dan ingin menyoroti ketidaktepatan komentar Perdana Menteri Tony Abbott yang menghubungkan Dana Bantuan Australia untuk Aceh dengan kedaulatan sistem peradilan Indonesia, yang melibatkan dua orang Australia penyelundup narkoba dari 'Bali-9'," ungkap Caya Fairrie dan Irma Lengkong Mikkonen.
Bantuan Dana Kemanusiaan Pemerintah Australia kepada Republik Indonesia bagi korban musibah bencana alam tsunami sehari setelah Natal 2004, minta dikembalikan seandainya Indonesia melanjutkan eksekusi terhadap dua penyelundup narkoba asal Australia bagian dari penyelundupan besar yang dikenal dengan sebutan 'Bali-9'.
Menurut Caya, pernyataan Tony Abbott yang mengkaitkan bantuan Australia dalam bencana tsunami di Aceh 2004 dengan persoalan hukuman mati di Indonesia, terus menuai protes di Indonesia. "Hal itu merupakan diplomasi yang membaurkan bantuan dengan menantang kedaulatan Republik Indonesia," ujarnya.
Koin dikumpulkan sejak 24 Februari lalu dari warga Indonesia di Britania Raya seperti Hertford, Cambridge, Nottingham, York dan Bedfordshire sebagai kontribusi mereka mengembalikan dana bantuan ke Komisi Tinggi Australia di London.
"Kami diterima dengan baik oleh David Lawrence dan Fred Lewis dari Komisi Tinggi Australia," ujar Caya yang datang bersama rekannya Irma Lengkong Mikkonen dan Dande Dibiarma Darmawan untuk menyerahkan koin mata uang Inggris seberat 20 kilogram.
Menurut Caya, Komisi Tinggi Australia sangat menghargai aksi damai 'Coins For Australia', yang dilakukan dan akan menyampaikan surat yang ditujukan kepada Komisi Tinggi Australia Alexander Downer dan selanjutnya diserahkan ke kantor PM Australia di Cambera.
Mereka menolak menerima koin sebanyak satu koper kecil itu dan menyarankan untuk diserahkan ke badan sosial, ujar Caya Fairrie yang disetujui rekannya Irma Lengkong Mikkonen.
Hal yang menarik dari aksi 'Coin for Australia' ini adalah beberapa kelompok menyisihkan uang receh berupa kepingan koin dan kemudian mengorganisir antarmereka dari setiap distrik (council) serta mengirimkan ke koordinator untuk digabungkan dan disampaikan ke representatif Australia pada Komisi Tertingginya di Britania Raya, London (ZG).