REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mendengar nama Boyzone, mengingatkan kita pada musik di era 1990-an. Di zaman itu pula kehadiran boyband mewarnai industri musik internasional.

Kini, seiring berjalannya waktu nama-nama boyband besar di era tersebut perlahan menghilang. Bahkan, tak sedikit yang mengira mereka sudah benar-benar tergeser oleh kehadiran para musisi pendatang baru.

Tetapi tidak halnya dengan Boyzone. Band asal Irlandia ini kembali eksis setelah vakum selama tujuh tahun, tepatnya pada 2008 lalu. Masing-masing personil Ronan Keating, Shane Lynch, Stephen Gately, Mikey Graham, dan Keith Duffy bersama-sama merilis album baru berjudul Brother.

Sayangnya, pada 2009 Boyzone harus kehilangan Stephen Gately yang meninggal akibat penyakit jantung. Keempat personil yang tersisa tetap meneruskan karya-karya mereka sebagai sebuah band. Kini, Boyzone melakukan tur konser dunia yang akan diadakan di Indonesia.

"Inilah yang kami lakukan untuk Stephen. Membuat lagu, merekam, dan merilis album semua untuknya. Kami yakin para penggemar juga akan mengapreasiasi langkah ini," ujar Ronan kepada Telegraph dalam wawancara pertama dengan Boyzone setelah kepergian Stephen, Rabu (4/3).

Pada 22 Mei 2015, Boyzone dengan empat personilnya akan mengguncang panggung Istora Senayan, Jakarta. Konser reuni ini diberi judul A Night of Reunion, Boyzone: Back Again, No Matter What.

Tiket konser Boyzone dibuka dengan harga mulai Rp 500 ribu hingga Rp 3 juta. Pembelian tiket dapat dilakukan secara online di rajakarcis.com dan kiostix.com serta secara langsung di Full Colour Taman Anggrek, Jakarta Barat.

Ikuti Whatsapp Channel Republika