Kamis 05 Mar 2015 16:24 WIB

Dulu Jokowi Malu, Ternyata Raskin Diimpor dari Vietnam

Beras Vietnam
Foto: Republika/Prayogi
Beras Vietnam

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Beras untuk masyarakat miskin (Raskin) yang akan didistribusikan pada Maret 2015 ternyata berasal dari Vietnam. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bulog Sub Divisi Regional Tanjungpinang Ismed Orlando, Kamis (5/3).

"Mulai Maret 2015, kami tidak lagi menggunakan beras lokal, karena memang yang disediakan itu adalah beras yang berasal dari Vietnam. Kami hanya mengikuti perintah," ujarnya.

Dia mengatakan beras lokal sudah didistribusikan ke Kota Tanjungpinang dan sebagian wilayah di Bintan pada Januari dan Februari 2015. Meskipun berasal dari beras lokal, menurut dia kualitas raskin tersebut cukup baik.

"Kualitas beras yang diimpor dari Vietnam Maret ini juga cukup baik," katanya.

Pada akhir tahun lalu, Presiden Jokowi sempat mengaku malu ketika bertemu dengan Presiden Vietnam Truong Tan Sang di forum APEC, Beijing, Cina. Kala itu, Jokowi ditanya oleh Tan Sang soal rencana Indonesia kembali impor beras Vietnam.

 

"Saya malu saat ketemu presiden Vietnam satu bulan lalu. Baru ketemu dia, ditanya apa coba? Presiden Jokowi, beli beras dari saya lagi kapan? Coba, malu ndak?" kata Jokowi di hadapan para petani kecamatan Bojong Jaya, Subang, Jawa Barat, Jumat (26/12).

 

Jokowi pun merasa harga dirinya terluka karena sebagai sangat negara agraris, Indonesia sudah seharusnya bisa berdaulat di sektor pangan.

"Kita tidak mau negara kita impor beras lagi dari luar!" ucap dia.

Namun, ketika harga beras melambung tinggi, beras dari Vietnam pun kembali didatangkan ke tanah air.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement