Sabtu 07 Mar 2015 17:39 WIB

Polisi: Masyrakat Jangan Takut pada Penjahat

Red: Ilham
Pencurian dengan Pemberatan (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Pencurian dengan Pemberatan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLOK -- Kepala Kepolisian Resor Solok Kota, Sumatera Barat (Sumbar), AKBP Guntur Hindarsyah mengimbau agar masyarakat jangan takut kepada penjahat. Masyarakat harus ikut secara bersama-sama mengawasi serta mengantisipasi berbagai bentuk tindak kejahatan.

"Penjahat tidak bisa dideteksi hanya dengan melalui pengamatan fisik, orang bertampang gagah atau parlente belum tentu terjamin baik, begitupun sebaliknya. Malah terkadang orang terlihat baik-baik justru ternyata perampok," ujarnya di Solok, Sabtu (7/3).

"Pengendalian suasana kamtibmas adalah tanggung jawab semua pihak, diantaranya lewat giat Siskamling di lingkungan masing-masing," katanya.

Seandainya ada indikasi-indikasi mencurigakan, seperti adanya aksi pencurian, perjudian, pesta narkoba, dirinya meminta agar masyarakat tidak segan-segan untuk berkoordinasi satu sama lain. Mereka harus segera menghubungi kantor Polisi terdekat.

Pernyataan ini juga sekaitan dengan komitmennya dalam menekan angka kejahatan, kriminalitas, seraya menjadikan masyarakat sebagai pelopor Kamtibmas.

Apalagi, saat ini suhu politik dalam menyongsong pesta akbar Pemilihan Calon Kepala Daerah (Pilkada) gubernur, bupati, wali kota mulai terasa, hingga banyak kalangan cukup antusias menyikapinya.

Tak bisa dipungkiri, katanya, suasana seperti ini bakal dimanfaatkan pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk menjalankan aksinya sehingga mengganggu ketertiban umum. Bahkan, dalam situasi tertentu, para penjahat juga mengambil kesempatan melakukan kriminalitas, seperti mencuri, merampok, serta sebagainya.

"Kuncinya adalah kehati-hatian, dan waspada. Bagi daerah tergolong rawan, baiknya mengaktifkan sistem keamanan keliling (sikamling). Dengan begitu, penjahat pasti akan berfikir dua kali untuk melancarkan aksinya," katanya.

Ia menambahkan khusus bagi kaum ibu-ibu, dihimbau agar menghindari memakai perhiasan yang mencolok di tempat-tempat umum, atau ke pasar. Sebab, kebiasaan berlebihan seperti ini hanya akan mengundang perhatian penjahat.

"Apa gunanya mengenakan pernak-pernik perhiasan berlebihan, akhirnya malah ditodong, dirampok penjahat. Terhadap kalangan yang membawa uang dalam jumlah besar, baiknya meminta pengawalan petugas," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement