REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO – Pemerintah Mesir akan kembali membuka perbatasan Rafah yang menghubungkan negara itu dengan Palestina. Kebijakan ini rencananya akan dilangsungkan selama dua hari sejak Senin (9/3).
Ini merupakan kebijakan keempat kalinya secara berturut-turut mengani perbukaan perbatasan. Demikian disampaikan juru bicara keamanan Mesir, Sabtu (7/3) seperti dilansir Times of Oman.
Sebelumnya, pada Oktober tahun lalu, sebuah insiden bom bunuh diri mengguncang perbatasan Rafah. Sehingga, satu-satunya akses dari Mesir menuju Jalur Gaza itu ditutup oleh otoritas keamanan Mesir. Perbatasan Rafah juga merupakan satu-satunya akses perbatasan Jalur Gaza yang bukan di bawah kendali Israel.
Kebanyakan, penduduk Gaza yang melewati perbatasan Rafah adalah para mahasiswa. Mereka hendak mencari pekerjaan atau melanjutkan sekolah ke Mesir. Selain itu, mayoritas mereka juga pasien yang tidak mendapatkan perawatan semestinya di rumah-rumah sakit Palestina.
Pada awal tahun ini, wilayah dekat perbatasan Rafah juga sempat diteror oleh ISIS, terutama kelompok militan pimpinan Ansar Beit al-Maqdis.