Senin 09 Mar 2015 12:34 WIB

Jihadi Jake Seorang Mualaf

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
 Jake (tengah) diapit dua pria yang diduga anggota ISIS pada Desember 2014
Foto: Twitter
Jake (tengah) diapit dua pria yang diduga anggota ISIS pada Desember 2014

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Jihadi berkulit putih Jake yang bergabung dengan ISIS merupakan seorang mualaf.

Dilansir  dari SMH, Fairfax Media telah mengidentifikasi Jake dengan bertanya pada teman-temannya dan dua jamaah masjid di Melbourne. Jake menjadi mualaf setahun sebelum dirinya menghilang.

"Dia sering datang kesini ketika ada agenda kuliah besar," ujar anggota komite Hume Islam Youth Centre Abu Zaid di Coolaroo, Meadow Heights, Senin (9/3).

Zaid mengatakan Jake tidak memiliki mobil sehingga dia meminta saudaranya untuk mengantar. Jake yang dikenal oleh Zaid adalah pemuda yang kalem dan penyendiri. Mereka tidak dekat dengannya dan tidak ada jamaah yang dekat dengannya.

Asosiasi Sosial Islam Australia di Meadow Heights juga mengenal Jake. Dia sering ke masjid tersebut untuk beribadah.

Jake saat ini memiliki nama Islam Abdur Rahim atau Abu Abdullah. Sejak usia 16 tahun dia tidak merasa bahagia dan mulai mencari jawaban atas spiritualitasnya.

Seorang teman sekolah memperkenalkannya pada Islam. Beberapa waktu kemudian dia menyatakan memeluk Islam. Setelah menjadi mualaf keluarganya memandang negatif apa yang dilakukan Jake.  

Foto remaja 18 tahun tersebut beredar luas di Twitter Desember lalu. Dalam foto tersebut tampak Jake duduk memegang senapan diapit dua pria yang diyakini anggota ISIS. Saat itu dia diduga remaja Inggris. Sejumlah media menjulukinya "jihadi putih".

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement