REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah kapal berbendera Taiwan bersama 49 awaknya hilang di wilayah selatan Samudra Atlantik. Sebanyak 21 ABK merupakan warga asal Indonesia.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, pemerintah telah menginstruksikan kantor perwakilan RI di Taiwan agar melakukan pencarian terhadap WNI yang turut hilang tersebut.
"Tentu harus polisi. Pasti perwakilan kita di Taipei itu telah kita instruksikan untuk berusaha mencarinya," kata JK di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Senin (9/3).
Selain itu, Kalla mengatakan, Indonesia meminta otoritas setempat untuk membantu melakukan pencarian kapal yang hilang tersebut. Sebelumnya, dilaporkan sebuah kapal asal Taiwan hilang di Samudra Atlantik.
Kapal ini membawa 49 awak kapal yang terdiri dari dua warga Taiwan, yaitu kapten kapal dan kepala kamar mesin, 11 nelayan asal China, 21 orang asal Indonesia, 13 warga Filipina, dan dua orang lainnya asal Vietnam.
Sebelum menghilang, sang kapten kapal mengabarkan adanya kebocoran di kapal tersebut. Kapal tersebut adalah kapal Hsiang Fu Chun yang berbobot 700 ton itu dan merupakan kapal penangkap cumi-cumi.
Kapal dinyatakan hilang kontak tak lama setelah dilaporkan adanya kebocoran di dek pada 26 Februari lalu, sekitar pukul 03.00 dini hari.