Senin 09 Mar 2015 22:59 WIB

Insiden di Bandara Merauke, TNI: Pengosongan Senjata tak Sesuai Prosedur

Rep: c 09/ Red: Indah Wulandari
Penembakan. Ilustrasi
Foto: krobleswrites.files.wordpress
Penembakan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Insiden penembakan di Bandara Mopah, Merauke diduga akibat kesalahan prosedur pengosongan senjata yang dilakukan salah satu anggota TNI.

Insiden tersebut menewaskan satu anak yang akan menumpang maskapai penerbangan Sriwijaya Air. Serta ayah korban meninggal yang masih dirawat di Rumah Sakit Umum Merauke.

“Pasti proses pengosongan itu tidak sesuai prosedur, jika sudah sesuai prosedur tidak mungkin terjadi kecelakaan itu,” ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Fuad Basya, saat dihubungi ROL, Senin (9/3).

Menurutnya, prosedur pengosongan senjata api yang benar dilakukan di tempat yang aman dan jauh dari keramaian. Kemudian magasin dikeluarkan dari senjata api tersebut.

“Setelah dikeluarkan magasinnya, senjata itu ditegangkan dan ditarik supaya kalau ada peluru di dalam bisa tertarik keluar,” paparnya.

Prosedur yang demikian, kata dia, memang masih memungkinkan menyisakan peluru di dalam senjata. Hal itu terjadi jika senjata memiliki gangguan.

Oleh karena itu, seharusnya senjata ditembakkan mengarah ke atas, sehingga meski ada peluru yang tertinggal di dalamnya, tidak akan berbahaya bagi manusia jika meledak.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement