REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Fuad Basya, menyatakan pihaknya akan bertanggung jawab terkait insiden kecelakaan penembakan di Bandara Mopah, Merauke, Senin (9/3). Insiden tersebut melibatkan protokoler Batalyon 755/Yalet Merauke, Praka DD, dan menewaskan satu orang calon penumpang maskapai penerbangan Sriwijaya Air.
Menurutnya, tanggung jawab pertama yang telah dilakukan pihaknya adalah, begitu terjadi peristiwa tertembak, Praka DD langsung membawa korban ke rumah sakit. Selain itu, Komandan Distrik Militer (Dandim) langsung mendatangi rumah sakit dan juga rumah korban.
"Artinya tanggung jawab moral kita selaku masyarakat atau selaku manusia terhadap manusia lain yang mendapat kecelakaan, sudah dilakukan," ujar Fuad saat dihubungi ROL, Senin (9/3).
Terkait hal-hal lain, kata dia, Dandim Merauke akan mengkomunikasikannya kembali dengan keluarga korban. Tanggung jawab akan dilakukan secara penuh, sebab TNI sendiri mengakui bahwa insiden itu merupakan kelalaian aparat.
"Pembicaraan-pembicaraan khusus dengan keluarga, akan dikomunikasikan lagi nanti," ujar mantan wakil Asisten Logistik KSAD tersebut.
Fuad menduga, peristiwa itu terjadi akibat adanya kesalahan prosedur saat melakukan pengosongan senjata api. Namun, penyelidikan lebih lanjut saat ini masih dilakukan oleh Detasemen Polisi Militer (Denpom) TNI.