Selasa 10 Mar 2015 17:55 WIB
Kemenkuham Akui Kubu Agung

Ical Tolak Akui Agung Laksono Sebagai Ketum Golkar

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Bayu Hermawan
Hut Fraksi Golkar. (dari kiri) Sekertaris Fraksi Golkar Bambang Soesatyo, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, dan Ketua Fraksi Golkar Ade Komarudin menghadiri Forum Group Discusion (FGD) Partai Golkar di Komplek Parlem
Foto: Republika/ Wihdan
Hut Fraksi Golkar. (dari kiri) Sekertaris Fraksi Golkar Bambang Soesatyo, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, dan Ketua Fraksi Golkar Ade Komarudin menghadiri Forum Group Discusion (FGD) Partai Golkar di Komplek Parlem

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Aburizal Bakrie (Ical) menolak mengakui kepengurusan Golkar di bawah kepemimpinan Agung Laksono.

Ia pun tidak akan mengikuti keputusan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) yang mengesahkan kepengurusan Golkar hasil Munas Ancol.

Ical mengatakan pengesahan dari Kemenkumham terhadap rival politiknya bersikap politis. Padahal, menurutnya seharusnya Kemenkumham menjadikan hukum dan keadilan sebagai pijakan pengakuan.

"Keputusan ini mencederai rasa keadilan bagi demokrasi. Keputusan ini politik," tegasnya di sela konsolidasi antar kader daerah, di Jakarta, Selasa (10/3).

Saat ditanya apakah Golkar hasil Munas Bali akan tunduk pada pengakuan Kemenkumham tersebut, Ical menegaskan ia tak akan pernah mau melepaskan kepengurusan partainya.

"Saya tahu (pengakuan dari Kemenkumham).  Tapi saya nggak akan mengakui," kata dia.

Seperti diketahui, Menkumham Yasonna Laoly mensahkan kepengurusan Golkar dari hasil Munas Ancol. Pengesahan itu, mencantumkan, kepemimpinan Golkar yang diakui pemerintah ialah di bawah kepemimpinan Agung Laksono.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement