REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia La Nyalla Mattalitti dimintai keterangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi terkait proyek rumah sakit di Universitas Airlangga. "Saya dimintai keterangan terkait proyek di Unair," kata La Nyalla seusai diperiksa sekitar delapan jam di gedung KPK, Jakarta, Rabu (11/3).
Menurut La Nyalla, perusahaannya mengerjakan proyek rumah sakit tersebut bekerja sama dengan PT Pembangunan Perumahan (PP). "Perusahaan saya, Airlanga Tama. Kita JO (joint operation) sama PP," ungkap La Nyalla.
Berdasarkan penelusuran, Komisaris Utama PT Airlangga Tama Nusantara Sakti adalah istri La Nyalla, Muchmudah. Perusahaan itu juga menangani sejumlah pembangunan infrastruktur di Jawa Timur.
La Nyalla yang juga Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur sejak 2014 itu mengaku bahwa proyek RS di Unair tersebut sudah selesai sejak 2010. "Sudah selesai. Itu tahun 2010, kita JO (Joint Operation), kita member," tambah La Nyalla.
RS Pendidikan Unair dibangun dengan dana Rp 550 miliar dan mulai beroperasi pada pertengahan 2010.
Selain RS Pendidikan, Unair juga baru saja memiliki RS Tropik dan Infeksi pada Desember 2014 lalu senilai Rp 400 miliar.
Dua perusahaan milik mantan bendahara Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin yaitu PT Buana Ramosari Gemilang dan PT Alfindo Nusatama Perkasa pernah pernah mengikuti lelang pengadaan alat-alat kesehatan di RS Tropik dan Infeksi pada 2010.
Namun La Nyalla membantah ia ditanya mengenai Nazaruddin. "Gak ada, gak ada hubunganya." Sehingga ia dengan tegas menyatakan tidak ada yang aneh dalam proyek tersebut. "Gak ada (yang aneh), semuanya aman ya," tegas La Nyalla.