REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara (Korut) dan Rusia telah menyatakan "tahun persahabatan" di 2015 ini. Pemimpin Korut, Kim Jong-un dikabarkan akan berkunjung ke Moskow pada Mei mendatang sebagai bagian dari peringatan ke-70 Perang Dunia II. Namun, rencana itu masih menunggu konfirmasi Kremlin.
Seandainya hal tersebut benar terjadi, Rusia akan menjadi kunjungan luar negeri resmi pertama sejak mengambil alih kekuasaan dari Kim Jong-Il. Kini, pemimpin Korut tampaknya mulai memperkuat dan memperpanjang kerjasama diplomatiknya.
Seperti diberitakan the Independent, kantor berita KNCA mmengatakan, usaha tersebut akan difokuskan pada pengembangan hubungan diplomatik, bisnis dan budaya.
Kabar ini muncul di tengah hubungan antara Korut dan Cina yang semakin berkurang. Begitu juga dengan hubungan Rusia dengan Barat yang kian memburuk dari hari ke hari.
Tidak hanya itu, Rusia juga tampaknya membuat perekonomian Korut membaik. Moscow membatalkan sebagian besar utang Korut yang mencapai 11 miliar dolar tahun lalu dan investor Rusia telah sepakat menginvestasikan 25 miliar dolar untuk sistem kereta api dan infrastruktur.
Kedatangan Kim dikabarkan mengikuti teladan ayahnya, Kim Jong-il yang pernah mengunjungi Rusia pada Agustus 2011. Saat itu, Kim Jong-il bertemu dengan presiden Dmitry Medvedev di sebuah kereta lapis baja untuk pertemuan yang jarang terjadi.