REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE-- Seorang remaja asal Australia Jake Bilardi atau yang dikenal dengan Jihadi Jake atau White Jihadi, diduga tewas dalam salah satu dari serangkaian bom bunuh diri di Irak. Remaja tersebut sebelumnya terbukti berencana melakukan penyerangan di Melbourne.
The Australian melaporkan, sebuah foto bagian dari video propaganda terbaru dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menunjukkan sebuah van putih yang dikemudikan pemuda yang tampak seperti Bilardi. Mobil tersebut diduga merupakan salah satu bom mobil yang meledak.
Meski keaslian foto belum dapat dikonfirmasi, namun gelombang serangan bom mobil terjadi di provinsi Anbar, Suriah, pada Rabu. Polisi mengatakan, insiden menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai 30 lainnya. Bilardi sendiri diduga tewas dalam serangan bom bunuh diri di kota Ramadi Irak.
Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan, jika laporan tersebut benar maka ini merupakan contoh tragis dari pemuda Australia yang terpikat radikalisme. Pihak berwenang Australia telah menyadari Bilari melakukan perjalanan ke Irak dan Suriah pada Agustus lalu. Untuk itu paspor Bilardi dibatalkan pihak berwenang.
Keterlibatan Bilardi dalam radikalisme khususnya ISIS, terungkap dari laman blog pribadinya. Dalam blognya, remaja putus sekolah itu berbicara terbuka mengenai perpindahan agamanya ke Islam radikal. Ia juga menceritakan rencananya menyerang sejumlah target di Melbourne.
"Dengan operasi mati syahid saya semakin dekat, saya ingin menceritakan kisah saya ini," ujarnya di laman awal blognya.
Bilardi juga mengisahkan mengenai hubungannya dengan 'saudara-saudara'nya secara online. Termasuk mengenai bagaiamana ia diberikan arahan cara-cara memasuki Suriah. Ia juga mengisahkan mengenai operasi mati syahid yang tampaknya batal, namun tak diketahui alasannya.
Dalam blognya tersebut, Bilardi juga menjelaskan bahwa dirinya telah menjadi relawan. Ia bahkan sangat antusias untuk melakukan misi yang akan merenggut nyawanya. "Aku mendaftarkan diri untuk operasi syahid dan segera dikirim ke Baiji di provinsi Salahuddin, Irak," tulis Balardi.
Dalam sebuh tulisan lain di blognya berjudul, "Dari Melbourne ke Ramadi: Perjalananku", Bilardi merinci 'pertobatannya' dari siswa sekolah Ateis di Melbourne hingga menjadi tentara yang siap mengorbankan dirinya. Namun menurut The Guardian, blognya kini telah dihapus.