REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan memiliki riwayat penelitian yang kompleks. Cina memperkirakan bulan memiliki sembilan lapisan bawah permukaan, setelah pesawat luar angkasanya, Yutu, melakukan penembusan ke perut bulan.
Peneliti menduga, pelapisan terjadi akibat aliran lava yang berada disela lapisan tanah bulan, yang disebut legolit. Legolit dibentuk oleh pelapukan bebatuan.
Peneliti utama dari China University of Geosciences di Wuhan, Xiao mengatakan, pesawat luar angkasa Yutu saat itu melakukan pendaratan di lokasi yang dinamakan Mare Imbrium. Menurutnya, lokasi tersebut struktur bawah permukaannya lebih kompleks, berbeda dengan lokasi-lokasi pendaratan yang dilakukan pesawat luar angkasa Apollo milik NASA.
Hasil awal dari misi Yutu menunjukkan letusan lava mengisi cekungan Imbrium setidaknya lima kali, sehingga membentuk lapisan batuan basal sekitar 0,62 mil (1 km) secara mendalam. Radar Yutu mendeteksi ada lima lapisan lava yang berbeda dalam setiap 1.312 kaki (400 meter).
"Sepertinya, ada banyak letusan gunung berapi yang lavanya mengisi cekungan-cekungan di bulan,” ujar Xiao.
Xiao menjelaskan, struktur lapisan di bulan menunjukkan beberapa jenis vulkanisme yang terjadi. Hal itu juga berarti elemen yang mudah menguap memainkan peran penting dalam sejarah bulan.