REPUBLIKA.CO.ID,LIBYA -- Bentrokan antara kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan koalisi milisi Fajr Libya meletus Sabtu (14/3) di pusat kota Sirte.
Ini adalah laporan pertama dari pertempuran antara dua kelompok sejak Februari, ketika Fajr Libya mengatakan telah mengirim bala bantuan ke Sirte untuk memulihkan keamanan di kota.
Langkah itu datang menyusul laporan bahwa militan ISIS berafiliasi telah menyita gedung-gedung pemerintah, universitas lokal dan stasiun radio negara.
Seorang pejabat keamanan setempat di Sirte mengatakan pertempuran Sabtu pecah di tengah hari di bagian timur Sirte di mana jihadis memiliki posisi. Pejabat itu tidak dapat mengatakan apa yang memulainya.
Jenderal Mohammed al-Ajtal, seorang komandan militer dengan Fajr Libya mengklai, terjadi pertempuran sengit kepada AFP hingga membuat salah satu anak buahnya terbunuh.
Sirte, kota kelahiran pemimpin Libya Muammar Qaddafi yang berjarak 450 kilometer dari Tripoli, telah menjadi benteng kelompok ekstremis sejak tahun 2011 lalu. Atau tepat saat terjadi pemberontakan yang menggulingkan dan membunuh Qaddafi.
Libya telah diganggu oleh kekacauan sejak kematian Qaddafi, dengan milisi bersenjata berat berjuang untuk menguasai kota-kota dan kekayaan minyak dan pemerintah saingan dan parlemen berlomba-lomba untuk kekuasaan.
Musim panas lalu, aliansi Fajr Libya menyerbu ibukota Tripoli. Mereka juga mempertahankan hubungan dengan kelompok radikal yang dicap teroris oleh PBB, Ansar al-Sharia, yang hadir di Sirte, tetapi tidak mengakui keberadaan kelompok ISIS di Libya.