Senin 16 Mar 2015 01:59 WIB

DPD Golkar NTB Kubu Ical Ancam Pecat Pendukung Agung

Rep: C75/ Red: Bayu Hermawan
2 Kubu Golkar (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
2 Kubu Golkar (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- DPD Partai Golkar Provinsi Nusa Tenggara Barat beserta DPD tingkat Kabupaten/Kota menegaskan tetap mendukung dan mengakui kepemimpinan Aburizal Bakrie (Ical), dan sepenuhnya mengakui Musyawarah Nasional (Munas) yang diselenggarakan di Bali.

"Sudah demikian tegas sikap dari jajaran partai Golkar DPD NTB dan kabupaten kota mendukung dan mengakui sepenuhnya kepemimpinan Aburizal Bakrie dan Munas Bali," ujar Ketua DPD Partai Golkar NTB, Zaini Arony kepada wartawan di Kota Mataram, Ahad (15/3).

Oleh karena itu, menurutnya, pihaknya tidak mengakui Munas Ancol yang diselenggarakan oleh kubu Agung Laksono.

"Kita gak menolak kepemimpinan, ya bagaimana ada dua kepemimpinan karena kepemimpinan hanya ARB. Kami mengakui (ARB), kalau sudah mengakui berarti anak kalimatnya kita menolak yang lain-lain," tegasnya.

Terkait dengan rencana Plt DPD Golkar kubu Agung laksono, Mesir Suryadi yang akan menunjuk Plt DPD di tingkat Kabupaten/Kota untuk mengisi kekosongan kepengurusan partai.

Zaini menegaskan jika terdapat kader partai yang menjadi Plt maka dikategorikan sebagai tindakan indisipliner. Bahkan bisa berujung kepada pemecatan.

"Ketentuan DPP sudah jelas, kalau ada yang di Plt maka itu tindakan indispliner, bahkan dengan tegas DPP mengatakan tidak menutup kemungkinan dilakukan pemecatan," tegasnya.

Menurutnya, hingga saat ini dirinya sudah langsung menanyakan kepada seluruh kader DPD II Kabupaten/Kota dan dipastikan tidak ada yang menjadi Plt.

"Saya sudah tanya langsung seluruh DPD sampai sore ini tidak ada yang jadi Plt. Kalau ada saya ingin mencari tahu," katanya.

Sementara Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPP Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie, Freddy Latumahina menegaskan bahwa keputusan Menkumham yang mengesahkan DPP kubu Agung Laksono bertentangan dengan keputusan mahkamah partai. Selain itu, pihaknya akan memberikan sanksi kepada kader yang tidak disiplin dan tidak mengikuti aturan partai.

"Tanpa disiplin, sulit diharapkan partai itu berjalan sesuai rel. Oleh karena itu DPP tegas siapa saja yang (indisipliner) apalagi menjadi Plt akan dipecat," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement