Selasa 17 Mar 2015 17:03 WIB

Wagub Jatim Ikut Tes Urine Antinarkoba

 Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (kedua kanan) saat deklarasi gerakan rehabilitasi 10.000 penyalagunaan narkoba di kantor gubernur Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (17/3).  (Antara/Zabur Karuru)
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (kedua kanan) saat deklarasi gerakan rehabilitasi 10.000 penyalagunaan narkoba di kantor gubernur Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (17/3). (Antara/Zabur Karuru)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengikuti tes urin antinarkoba yang digelar Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) di Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan Surabaya, Selasa (17/3).

"Ya sebagai contoh bagi pegawai di lingkungan Pemprov Jatim agar tidak takut dites urine," ujarnya yang akrab disapa Gus Ipul, usai memimpin peluncuran program rehabilitasi 10.000 pengguna narkoba di Surabaya, Selasa.

Selain Gus Ipul, Kepala Dinas Kesehatan Jatim dr Harsono, Kepala Biro Adminitrasi Perekonomian I Made Sukartha dan Sekretaris Korpri Jatim Hizbul Wathan juga ikut tes urin.

Tes urin dipimpin langsung oleh Kepala BNNP Jatim Brigadir Jenderal Polisi Iwan A Ibrahim dan disaksikan sejumlah kepala bidang serta pegawai di lingkungan Pemprov Jatim.

"Tidak ada ampun bagi pengedar berstatus PNS. Pasti sanksi terberatnya diberhentikan tidak hormat, ditambah hukuman pidana sesuai aturan hukum berlaku," kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut.

Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Iwan A. Ibrahim mengaku tes urine terhadap para abdi negara pernah beberapa kali digelar dan hasilnya negatif.

"Terakhir kami gelar Februari 2015 dan hasilnya tidak ada PNS yang terindikasi sebagai pemakai. Kami sangat mengapresiasi dan semoga tidak ada oknum yang mencoba-cobanya," kata dia.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement