REPUBLIKA.CO.ID,MALUKU UTARA -- Gempa berkekuatan 6,2 skala richter mengguncang Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, Rabu (18/3).
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, gempa dirasakan warga pada pukul 05.12 WIB dini hari tadi.
Guncangan kuat berlangsung selama lima detik. Sebagian masyarakat merespons dengan keluar dari rumah. Tak hanya di Halmahera Barat, gempa juga dirasakan oleh masyarakat di Kota Ternate dan Manado. "Gempa tidak memicu potensi tsunami," kata Sutopo melalui keterangan tertulis.
Hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat gempa tersebut. Aktivitas masyarakat berjalan dengan normal.
Gempa berkekuatan 6,2 skala richter tersebut berpusat di 115 kilometer Barat Laut Halmahera Barat, Maluku Utara. Menurut Sutopo, wilayah ini memang termasuk zona rawan tinggi gempa.
Dia menjelaskan, gempa terjadi akibat subduksi ganda dari lempeng laut Filipina di timur dan Erusasia di barat pada lempeng Laut Maluku. Adanya subduksi ganda tersebut melahirkan kompresi barat timur dengan laju 4 centimeter per tahun. Gempa berkekuatan 7,3 skala richter juga pernah terjadi di wilayah ini pada akhir 2014 lalu yang memicu dikeluarkannya peringatan dini tsunami.